Kamu Trauma? Baca ini

Baca Juga


Kematian adalah sebuah misteri. Tak ada satu pun yang tahu kapan ajal menjemput. Ketika secara mendadak mata diperlihatkan langsung pada sebuah kematian salah satu anggota keluarga atau kerabat, pasti timbul perasaan cemas yang berlebihan, hingga pada kasus terparah berdampak pada kehidupan sehari-hari.

Disampaikan oleh psikiater dari Psychiatric Clinic, Royal Progress International Hospital, Dr Elly Ingkiriwang, SpKJ, pada saat cemas akan mengalami gejala pada umumnya, misal jantung berdetak dengan kencang, tangan dan kaki dingin, badan keringatan, mulut kering, napas berat bahkan sampai merasa tercekik. Dalam bahasa medis ini disebut dengan anxiety PTSD (post traumatic stress disorder).

"Kecemasannya timbul sesudah peristiwa traumatik tersebut, biasanya dalam waktu beberapa minggu sampai beberapa bulan. Sering sekali disertai dengan mimpi atau bayang-bayang dari kejadian traumatik tersebut (flashbacks)," terang Dr Elly yang juga mengajar di Jurusan Kesehatan Mental Fakultas Kedokteran Ukrida Jakarta.

Lanjut Dr Elly, untuk mengatasi kecemasan akibat pengalaman kurang mengenakan ini adalah dengan melakukan relaksasi. Duduk rileks kemudian ambil napas panjang, tahan sebentar kemudian buang napasnya dengan mengatakan dalam hati 'saya tenang atau saya sehat'. Sehingga semakin lama akan semakin terasa rileks.

Apabila masih mengalami trauma biarpun sudah melakukan relaksasi, menurut Dr Elly obat penenang bisa membantu untuk mempercepat supaya merasa lebih tenang. Jika cara-cara ini belum membuahkan hasil, maka diperlukan evaluasi lebih lanjut.

"Psikoterapi yang lebih mendalam mungkin diperlukan untuk menelusuri trauma tersebut," pungkas Dr Elly.

No comments