MASIH RAGU SAMA PASANGAN PADAHAL UDAH MAU NIKAH? INI CARA MENGHILANGKANNYA

Baca Juga


Jelang pernikahan, kadang bisa saja timbul masalah. Salah satunya, tiba-tiba muncul perasaan ragu pada pasangan. Perasaan ini pun lantas bikin salah satu pihak galau.

Menanggapi hal ini, psikolog klinis dewasa dari Tiga Generasi, Anna Dauhan S.Psi, M.Si, Psikolog mengatakan dalam mempersiapkan pernikahan, ada beberapa faktor penting untuk dievaluasi sebelum masing-masing pihak memutuskan 'Yes, go ahead'.

"Evaluasi diri sendiri, bagaimana kematangan emosi kita dan pasangan. Lihat kesesuaian visi dan cita-cita di masa depan, lihat apakah kita atau pasangan bisa cocok masuk ke keluarga. Kalau ada hambatan, berarti ada yang harus dilakukan untuk menjembatani itu," tutur Anna.

Hal itu ia ungkapkan dalam Peluncuran buku 'Anti Panik Mempersiapkan Pernikahan' yang disusun oleh tim Tiga Generasi di Taman Kajoe, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2017). Menurut Anna, pertanyaan 'apakah si dia adalah orang yang tepat' memang bisa muncul.

Nah, seperti dikutip dari buku 'Anti Panik Mempersiapkan Pernikahan', ketika timbul keraguan seperti itu coba cek apakah pasangan memenuhi hampir keseluruhan kriteria ini:

1. Menghargai kita sebagai seseorang yang unik, memiliki minat, kesenangan dan pilihan yang berbeda dengan dirinya.
2. Menghormati privasi dan ruang pribadi kita.
3. Pasangan tidak memaksakan kehendak atau mengontrol kita secara langsung atau tidak langsung.
4. Pasangan bersedia mendengarkan serta mempertimbangkan opini dan sudut pandang kita dan bersedia berkompromi.
5. Pasangan bebas dari kecanduan alkohol, narkoba, atau hal negatif lain.
6. Pasangan punya kepercayaan diri yang baik.
7. Pasangan bisa mengkomunikasikan ide, pikiran dan perasaannya dengan cara yang dapat kita pahami lalu sebaliknya, apakah dia paham pula dengan apa yang kita sampaikan.
8. Pasangan bisa mengendalikan emosinya tanpa memakai kekerasan dalam mengekspresikan dirinya.
9. Pasangan berkomitmen setia pada kita.
10. Pasangan adalah orang yang bertanggung jawab terhadap konsekuensi dari keputusan serta tindakan yang diambilnya.

Hadir dalam kesempatan sama, founder Tiga Generasi, Ui Birowo mengatakan berangkat dari pengalaman di sekitar, tak sedikit orang yang menikah karena alasan yang tidak tepat, misalnya terlalu lama pacaran, pertimbangan usia, dan sudah ingin punya anak. Akibatnya, usia pernikahan mereka tidak lama. Dengan kata lain, sejak awal komitmen pernikahannya tidak sesuai.

"Karena kebanyakan orang menikah yang dipikirkan bagaimana pestanya, bukan hubungan dengan pasangan seperti apa. Makanya dengan buku ini, diharapkan pasangan bisa lebih siap lagi dan nggak panik lagi pastinya saat menyiapkan pernikahannya," tutur Ui.

No comments