KEKUATAN PIKIRAN BISA MENGGERAKKAN PRIA YANG LUMPUH 8 TAHUN

Baca Juga

8 Tahun Lumpuh, Pria Ini Bisa Gerak Lagi dengan Kekuatan Pikiran
Teknologi untuk mengembalikan fungsi tubuh orang-orang yang mengalami kelumpuhan memang telah lama dikembangkan. Namun terobosannya dari waktu ke waktu juga semakin maju saja.

Seperti yang baru-baru ini dicapai tim peneliti dari Case Western Reserve University. Mereka berhasil mengembalikan fungsi tangan dari Bill Kochevar, pria yang mengalami lumpuh total akibat kecelakaan sepeda delapan tahun sebelumnya.

Akibat kecelakaan hebat itu, Bill tak lagi bisa menggerakkan tubuhnya, terutama dari bahu ke bawah.

Kemudian Bill diberi kesempatan untuk ambil bagian dalam sebuah percobaan. Pertama-tama, ia menjalani operasi untuk menanam sensor-sensor tertentu di area korteks motorik pada otaknya. Bagian inilah yang bertanggung jawab mengatur pergerakan tangan.

Bill lantas menghabiskan waktu selama empat bulan untuk berlatih menggunakan sensor-sensor tersebut. Selama latihan, Bill hanya berlatih menggerakkan lengan virtual.

Setelah dirasa siap, barulah tim peneliti memasang 36 implan elektroda di sekujur lengan dan tangannya agar dapat memberikan stimulasi listik pada otot-otot di tangan, bahu dan sikunya. Tak lupa, tim peneliti juga memasang decoder untuk membaca sinyal yang dikirimkan dari otak Bill lalu ditangkap oleh elektroda di lengannya.

8 Tahun Lumpuh, Pria Ini Bisa Gerak Lagi dengan Kekuatan Pikiran

Dari situ Bill mulai perlahan berlatih menggerakkan tangan dengan kekuatan pikirannya. Namun Bill mengaku ia tak perlu 'ngoyo' karena hanya dengan sedikit berkonsentrasi, ia sudah bisa membuat lengannya bergerak.

Tak hanya bisa bergerak, kini Bill sudah bisa makan dan minum sendiri. Bahkan untuk melakukan kegiatan sangat sederhana seperti menggaruk kepala dan wajahnya.

Peneliti merasa bangga karena untuk pertama kalinya mereka berhasil mengembalikan kemampuan tangan seseorang yang mengalami kelumpuhan total, dengan cara memanipulasi otaknya.

"Saya kira ini cukup keren karena menjadi orang pertama di dunia yang bisa melakukannya," tutur pria berusia 53 tahun tersebut, seperti dilaporkan BBC.

Menurut peneliti, perbedaannya terletak pada efisiensi dan manfaat yang didapat dari teknologi ini. "Ada beberapa sistem sejenis yang sudah digunakan di luar, tetapi tidak ada dari mereka yang mudah diadaptasi untuk kegiatan sehari-hari serta mengembalikan kemampuan meraih dan menggenggam sesuatu," timpal ketua tim peneliti, Dr Bolu Ajiboye.

Hanya saja, untuk saat ini teknologi tersebut masih belum bisa dipergunakan di luar laboratorium. Namun Ajiboye yakin terobosan ini telah memberikan harapan baru bagi pasien dengan kelumpuhan total seperti Bill untuk bisa kembali berfungsi lagi.

No comments